Jumat, 29 Juni 2012

MANUSIA SEBAGAI ANIMAL RATIONALE

Filsuf Boethius, mempunyai ungkapan yang menarik tentang manusia, persona est naturae rationalis individual subtantia (persona adalah substansi individual yang berkodrat rasionalis). Manusia sebagai persona, dalam setiap upaya perwujudan diri, umumnya mengacu pada tiga hal yaitu: distingsi, limitasi dan mutasi. Ketiga hal ini melekat bukan hanya dalamdiri manusia tetapi juga pada setiap makhluk ciptaan yang lain.
Setiap ciptaan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini ada karena adanya keterbatasan potensi yang dimiliki oleh setiap ciptaan yang bermuara pada aktus yang dibuat demi perwujudan diri.
Setiap ciptaan juga terlimitasi, terbatas. Dalam hubungan dengan ini, ada istilah esse (keberadaan) dan essensi (hakikat). Esse dari setiap kita dibatasi oleh essensi kita. Essensi manusia adalah animal rationale. Karenaitu, essensi kita sebagai makhluk yang berpikir itu menjadi berartihanya sejauh kita berada. Kedua hal ini (essedanessensi), sangatlah penting dan melekat erat dalam diri manusia. Keberadaan kita selalu diikuti dengan aktus berpikir.
Setiap ciptaan juga termutasi.Setiap ciptaan dalam keberadaannya selalu menampilkan keberadaan yang statis. Ada unsur dinamis yang ada dalam setiap ciptaan. Karena itu kita sering mendengar ungkapan bahwa manusia adalah makhluk dinamis. Hal ini ada karena adanya gerakan potensi menuju  kesempurnaannya.
Ketigahal di atas menjadi titik awal, titik pacu bagi kami untuk berusaha mewujudkannya dalam bulletin ini. Kami sebagai anak-anak yang dilahirkan dari Rahim ibu Horowura, merasa perlu untuk membangun sebuah dasar yang kuat bagi perkembangan kami dan lewotanah selanjutnya.
Kami menyadari bahwa sebagai persona (manusia), dan terkhususnya sebagai mahasiswa, kami berbeda dengan anak jalanan. Selain itu, lewat bulletin yang sederhana ini, kami juga hendak menuangkan ide dan pikiran kami, sebagai bentuk perwujudan essensi kami. Semoga pikiran sederhana kami yang tertuang dalam bulletin ini dan pada edisi-edisi berikutnya, sedikitnya berguna bagi kita untuk berpikir secara lebih horizon kritis demi perkembangan Horowurak ke depan.
Dan pada akhirnya, kami juga mau maju dan berkembang. Sebagai kaum muda yang masih labil, kami membutuhkan banyak dukungan yang kiranya berguna bagi kami, dalam aktus pengembangan diri. Sebagai manusia yang dinamis, kami hendak berjuang kearah yang lebih memungkinkan kami berkembang menjadi manusia yang utuh, yang bisa memberikan sesuatu yang berguna bagi lewotanah, yang telah melahirkan kami,,,dan terus berjalan bersama kami hingga seperti adanya kami sekarang ini. Dan akhirnya,,untuk teman-teman muda horowura,,jangan berhenti pada titik ini karena ini adalah sebuah permulaan yang menuntut langkah selanjutnya. Akan ada langkah selanjutnya, jika kita mau berjalan bersama.

2 komentar:

  1. Afirmasi yang bisa kita pakai selanjutnya adalah ungkapan yang dipakai oleh Karl Rahner ini: "Tidak ada kebenaran bagi manusia kecuali yang diantarai oleh sejarah." Sejarah adalah lingkup kehidupan manusia itu sendiri dan ia (sejarah) membahasakan kehidupan manusia (khususnya bagi diri sendiri). Eksistensialisme Gabriel Marcel juga menyempurnakan pemikiran ini dengan konsep utamanya "Homo Viator" (makhluk peziarah). Sebagai makhluk peziarah, manusia senantiasa bergerak kepada sebuah titik tuju di masa depan. Ia menyejarah dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat yang lain. Ia juga menyejarah dalam budaya tertentu, dalam situasi sosial dan juga politik masyarakat. Proses menyejarah inilah juga aspek dinamis dari manusia.
    Hanya ada dua kemungkinan dalam proses sejarah manusia: mengusahakan perkembangan serentak d sisi lain memilih 'diam di tempat'. Kita menginginkan perkembangan yang positif tetapi kemungkinan yang negatif juga tidak dapat dihindari. (Mungkin) hanya satu yang bisa menjamin 'yang baik' dalam sejarah hidup kita yakni tujuan. Sebab tujuan yang sudah ditentukan akan mengantisipasi seluruh proses dan menentukan cara-cara bertindak untuk mendekati tujunan tersebut. Tujuan adalah juga jalan bagi sejarah penziarahan hidup kita. Mari berziarah bersama membangun sejarah kehidupan yang lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sejarah bagi sebagian orang adalah sebatas cerita tentang sebuah peristiwa,yang terjadi pada satu waktu dan tempat tertentu. tak ada pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan orang selanjutnya. tetapi bagi orang yang mengerti sejarah secara lebih mendalam, akan ada satu keputusan yang tepat jika ia mengambilnya sebagai pengalaman dan landasan untuk membangun sebuah masa depan yang menjadi titik tuju. sebagai homo viator, manusia tak bisa dilepaspisahkan dari tapak-tapak sejarah yang telah dilewatinya. sejarah lebih mendalam dimengerti sebagai sebuah kekuatan yang dahsyat jika itu dijadikan sebagai sebuah pengalaman, sebagai titik loncat. mundur selangkah untuk bisa menghasilkan loncatan yang sempurna. kita perlu menggali apa yang pernah kita miliki dan berjuang untuk memodifikasinya menjadi pegangan untuk menghadapi terjangan badai zaman. presiden pertama kita, sang orator ulung dalam pidato terakhirnya menekankan sejarah sebagai ibu bagi sebuah bangsa yang ingin menjadi bangsa yang besar; jas merah,,sejarah lebih pada satu peristiwa yang berkesinambungan atau kontinue. inilah kekhasan yang dimiliki oleh sejarah dan juga yang membedakannya dengan peristiwa lain yang hanya terjadi secara aksidental. sebagai peziarah, manusia tak bisa lepas dari satu aspek yang juga menjadi satu penekanan Macel dalam homo viatornya, yaitu cinta. cinta menjadikan menusia berbeda dengan makhkluk cipataan lain. karena cinta, kita bersama dan berjuang membangun sebuah peradaban yang lebih maju.

      Hapus