Filsuf Boethius, mempunyai ungkapan yang menarik tentang manusia, persona est naturae rationalis individual subtantia (persona adalah substansi individual yang berkodrat rasionalis). Manusia sebagai persona, dalam setiap upaya perwujudan diri, umumnya mengacu pada tiga hal yaitu: distingsi, limitasi dan mutasi. Ketiga hal ini melekat bukan hanya dalamdiri manusia tetapi juga pada setiap makhluk ciptaan yang lain.
Setiap ciptaan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini ada karena adanya keterbatasan potensi yang dimiliki oleh setiap ciptaan yang bermuara pada aktus yang dibuat demi perwujudan diri.
Setiap ciptaan juga terlimitasi, terbatas. Dalam hubungan dengan ini, ada istilah esse (keberadaan) dan essensi (hakikat). Esse dari setiap kita dibatasi oleh essensi kita. Essensi manusia adalah animal rationale. Karenaitu, essensi kita sebagai makhluk yang berpikir itu menjadi berartihanya sejauh kita berada. Kedua hal ini (essedanessensi), sangatlah penting dan melekat erat dalam diri manusia. Keberadaan kita selalu diikuti dengan aktus berpikir.
Setiap ciptaan juga termutasi.Setiap ciptaan dalam keberadaannya selalu menampilkan keberadaan yang statis. Ada unsur dinamis yang ada dalam setiap ciptaan. Karena itu kita sering mendengar ungkapan bahwa manusia adalah makhluk dinamis. Hal ini ada karena adanya gerakan potensi menuju kesempurnaannya.
Ketigahal di atas menjadi titik awal, titik pacu bagi kami untuk berusaha mewujudkannya dalam bulletin ini. Kami sebagai anak-anak yang dilahirkan dari Rahim ibu Horowura, merasa perlu untuk membangun sebuah dasar yang kuat bagi perkembangan kami dan lewotanah selanjutnya.
Kami menyadari bahwa sebagai persona (manusia), dan terkhususnya sebagai mahasiswa, kami berbeda dengan anak jalanan. Selain itu, lewat bulletin yang sederhana ini, kami juga hendak menuangkan ide dan pikiran kami, sebagai bentuk perwujudan essensi kami. Semoga pikiran sederhana kami yang tertuang dalam bulletin ini dan pada edisi-edisi berikutnya, sedikitnya berguna bagi kita untuk berpikir secara lebih horizon kritis demi perkembangan Horowurak ke depan.
Dan pada akhirnya, kami juga mau maju dan berkembang. Sebagai kaum muda yang masih labil, kami membutuhkan banyak dukungan yang kiranya berguna bagi kami, dalam aktus pengembangan diri. Sebagai manusia yang dinamis, kami hendak berjuang kearah yang lebih memungkinkan kami berkembang menjadi manusia yang utuh, yang bisa memberikan sesuatu yang berguna bagi lewotanah, yang telah melahirkan kami,,,dan terus berjalan bersama kami hingga seperti adanya kami sekarang ini. Dan akhirnya,,untuk teman-teman muda horowura,,jangan berhenti pada titik ini karena ini adalah sebuah permulaan yang menuntut langkah selanjutnya. Akan ada langkah selanjutnya, jika kita mau berjalan bersama.
Setiap ciptaan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal ini ada karena adanya keterbatasan potensi yang dimiliki oleh setiap ciptaan yang bermuara pada aktus yang dibuat demi perwujudan diri.
Setiap ciptaan juga terlimitasi, terbatas. Dalam hubungan dengan ini, ada istilah esse (keberadaan) dan essensi (hakikat). Esse dari setiap kita dibatasi oleh essensi kita. Essensi manusia adalah animal rationale. Karenaitu, essensi kita sebagai makhluk yang berpikir itu menjadi berartihanya sejauh kita berada. Kedua hal ini (essedanessensi), sangatlah penting dan melekat erat dalam diri manusia. Keberadaan kita selalu diikuti dengan aktus berpikir.
Setiap ciptaan juga termutasi.Setiap ciptaan dalam keberadaannya selalu menampilkan keberadaan yang statis. Ada unsur dinamis yang ada dalam setiap ciptaan. Karena itu kita sering mendengar ungkapan bahwa manusia adalah makhluk dinamis. Hal ini ada karena adanya gerakan potensi menuju kesempurnaannya.
Ketigahal di atas menjadi titik awal, titik pacu bagi kami untuk berusaha mewujudkannya dalam bulletin ini. Kami sebagai anak-anak yang dilahirkan dari Rahim ibu Horowura, merasa perlu untuk membangun sebuah dasar yang kuat bagi perkembangan kami dan lewotanah selanjutnya.
Kami menyadari bahwa sebagai persona (manusia), dan terkhususnya sebagai mahasiswa, kami berbeda dengan anak jalanan. Selain itu, lewat bulletin yang sederhana ini, kami juga hendak menuangkan ide dan pikiran kami, sebagai bentuk perwujudan essensi kami. Semoga pikiran sederhana kami yang tertuang dalam bulletin ini dan pada edisi-edisi berikutnya, sedikitnya berguna bagi kita untuk berpikir secara lebih horizon kritis demi perkembangan Horowurak ke depan.
Dan pada akhirnya, kami juga mau maju dan berkembang. Sebagai kaum muda yang masih labil, kami membutuhkan banyak dukungan yang kiranya berguna bagi kami, dalam aktus pengembangan diri. Sebagai manusia yang dinamis, kami hendak berjuang kearah yang lebih memungkinkan kami berkembang menjadi manusia yang utuh, yang bisa memberikan sesuatu yang berguna bagi lewotanah, yang telah melahirkan kami,,,dan terus berjalan bersama kami hingga seperti adanya kami sekarang ini. Dan akhirnya,,untuk teman-teman muda horowura,,jangan berhenti pada titik ini karena ini adalah sebuah permulaan yang menuntut langkah selanjutnya. Akan ada langkah selanjutnya, jika kita mau berjalan bersama.